Ringkasan merupakan sekumpulan berbagai informasi untuk mempermudah
pemahaman. Bagi anda yang sudah terbiasa membuat ringkasan / rangkuman, mungkin
kaidah yang berlaku dalam menulis ringkasan telah
tertanam dalam benaknya. Meskipun demikian, tentu perlu diberikan beberapa tips
atau cara sebagai patokan dalam membuat ringkasan.
Bentuk-Bentuk Ringkasan sebagai berikut :
1. Sinopsis.
2. Rangkuman.
3. Intisari/Abstrak.
4. Singkatan (precis).
5. Cernaan (digest).
Berikut ini merupakan beberapa pegangan yang dapat dipergunakan untuk
menulis ringkasan yang baik dan teratur. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1.Membaca Naskah Asli
Langkah awal yang
harus dilakukan dalam meringkasan yaitu harus membaca naskah asli satu atau dua
kali, bahkan dapat diulang
beberapa kali hingga diketahui kesan umum secara menyeluruh mengenai isi dari naskah tersebut. Penulis juga perlu
mengetahui maksud pengarang dan sudut pandang pengarang. Agar dapat membantu penulis mencapai itu semua,
maka judul dan daftar is idapat menjadi acuan dalam karangan itu. Perincian
daftar isi memiliki hubungan erat dengan
judul sebuah karangan. Dan juga, alinea-alinea dalam karangan
menunjang pokok-pokok yang terkandung dalam daftar isi. Maka dari itu,
penulis sebaiknya memahami dengan baik daftar isi dari sebuah karangan sehingga
lebih mudah untuk mendapatkan kesan umum, maksud asli pengarang serta
sudut pandang pengarang yang terdapat dalam karangan.
2.Mencatat Gagasan Utama
Jika penulis sudah
mengetahui kesan umum, maksud asli serta sudut pandang pengarang, maka sekarang ia harus memperdalam dan mempertegas
semua hal itu. Hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah memahami kembali
karangan bagian demi
bagian, alinea demi alinea
sambil mencatat gagasan-gagasan penting yangtersirat dalam bagian atau
alinea itu dengan menggarisbawahi atau dicatat.
3. Mengadakan
Reproduksi
Pakailah kesan umum dan hasil pencatatan untuk membuat ringkasan. Urutan
isi disesuaikan dengan naskah asli, tapi kalimat-kalimat dalam ringkasan yang
dibuat adalah kalimat-kalimat baru yang sekaligus menggambarkan kembali isi dari
karangan aslinya. Bila gagasan yang telah dicatat ada yang masih kabur, silakan
melihat kembali teks aslinya, tapi jangan melihat teks asli lagi untuk hal
lainnya agar Anda tidak tergoda untuk menggunakan kalimat dari penulis asli. Karena
kalimat penulis asli hanya boleh digunakan bila kalimat itu dianggap penting
karena merupakan kaidah, kesimpulan, atau perumusan yang padat.
4 . Silahkan mulai meringkas
Setelah langkah demi langkah kita lakukan,
maka hal yang dikerjakan terakhir mulailah meringkas, jangan tunggu
besok-besok, luangkan waktu sehingga kegiatan tersebut tidak menggangu
aktifitas kita yang lain.
5. Ketentuan Tambahan
Ada ketentuan tambahan selain keempat cara
di atas, yaitu sebagai berikut.
- · Susunlah ringkasan dalam kalimat tunggal daripada kalimat majemuk.
- · Ringkaslah kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata
- · Semua paragraf ilustrasi yang dianggap penting harus dipersingkat atau digeneralisasi.
- · Bila mungkin, semua keterangan atau kata sifat dibuang.
- · Dalam ringkasan, tidak ada pemikiran atau interpretasi baru dari penulis ringkasan.
- · Ringkasan dari sumber asli yang berupa naskah pidato atau pidato langsung, penggunaan kata ganti orang pertama tunggal atau jamak harus ditulis dengan sudut pandang orang ketiga.
- Sebuah ringkasan umumnya ditentukan dari panjang ringkasan finalnya, misalnya 150 atau 200 kata bergantung pada permintaannya
Dalam meringkas buku juga harus
memperhatikan tata tulis dengan baik. Hal ini akan lebih memudahkan mempelajari
ringkasan yang kita buat. Setelah kita selesai meringkas, langkah selanjutnya
adalah mengevaluasi ringkasan. Bacalah ringkasan kita, dari awal sampai akhir,
perbaiki tulisan atau penggunaan tata bahasa yang salah, lakukan hal ini dengan
baik, karena selain melatih menulis yang baik, juga melatih bagaimana
menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan kaidah yang berlaku.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar